Jumat, 18 Januari 2013

Sitopatologi



Sitopatologi
Sitopatologi atau patologi seluler adalah cabang ilmu patologi anatomi yang mempelajari perubahan di tingkat sel akibat dari suatu penyakit. Sitopatologi berurusan dengan pemeriksaan mikroskopis atas sel seseorang secara keseluruhan yang diperoleh dari usapan atau aspirasi jarum tajam. Sitopatologi berbeda dengan histopatologi. Histopatologi mengacu pada pemeriksaan mikroskopik jaringan untuk mempelajari manifestasi penyakit. Secara khusus, dalam pengobatan klinis, histopatologi mengacu pada pemeriksaan spesimen biopsi atau bedah oleh ahli patologi, setelah spesimen diproses dan bagian histologis ditempatkan ke preparat kaca. Sebaliknya, sitopatologi memeriksa sel-sel bebas atau fragmen jaringan. Sitopatologi berurusan dengan pemeriksaan mikroskopis atas sel seseorang secara keseluruhan yang diperoleh dari usapan atau sayatan dengan menggunakan jarum tajam.
Sitopatologi merupakan ilmu turunan dari ilmu sitologi yaitu ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme multisel seperti manusia.
Teknik yang digunakan dalam sitopatologi merupakan bagian dari teknik klinis patologi anatomi, akan tetapi dalam sitopatologi hanya berorientasi pada sel bukan jaringan (histopatologi). Berikut perlengkapan yang diperlukan untuk teknik sitopatologi :

1.    Scalpel untuk memotong jaringan menjadi ukuran lebih kecil yaitu sel.
2.    Pensil dan kertas untuk memberi tanda/kode jaringan.
3.    Cassette berukuran kurang lebih 3 x 4 x 1 cm untuk menaruh sel yang akan diteliti.
4.    Tabung gelas berukuran 500- 1000 cc sebanyak kurang lebih 10 buah untuk proses dehidrasi, clearing dan bloking dengan parafin.
5.    Microtome untuk memotong jaringan setebal 4-7 um.
6.    Waterbath untuk mengembangkan hasil potongan jaringan yang ditaruh diobyek gelas.
7.    Mesin pemanas (incubator temp 56oC – 60oC) untuk mencairkan parafin selama proses blocking.
8.    Kulkas untuk menyimpan bahan kimia dan menyimpan hasil blocking.
9.    Gelas obyek dan gelas penutup (cover).
10. Light/ compound mikroskop.
Adapun tahapan teknik histopatologi adalah sebagai berikut :
1.     Fiksasi ; bertujuan agar jaringan diusahakan mati secepatnya sehingga tidak terjadi perubahan pasca mati (autolisis post mortem) sehingga struktur jaringan sampel dapat dipertahankan seperti saat sampel masih hidup.
2.     Preparasi organ atau jaringan target dari sampel ; Seluruh organ target dalam pemeriksaaan dimasukkan dalam embedding cassete.
3.     Dehidrasi ; Tahap ini merupakan proses menarik air dari jaringan dengan menggunakan bahan kimia tertentu.
4.     Clearing ; Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan bahan kimia dehidrasi sehingga contoh sampel menjadi transparan.
5.     Infiltrasi ; Teknis histologi ini untuk menyusupkan paraffin ke dalam jaringan sampel untuk menggantikan xylol yang telah hilang, sehingga sampel tidak rusak waktu pemotongan dengan mikrotom.
6.     Teknik embedding ; Sampel yang sudah diiris pada bagian yang mengalami perubahan dimasukkan kedalam cassete embedding yang sudah diberi label dengan menggunakan pensil.
7.     Pemotongan ; Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mikrotom dengan ketebalan irisan 4-6 um.
8.     Pewarnaan jaringan dan sediaan preparat ; Pewarnaan ini dipergunakan dengan teknik pewarnaan ganda haematoksilin dengan eosin.
9.     Pengamatan ; Pengamatan hasil untuk diagnosis dengan metode komparasi dibawah mikroskop cahaya pada pembesaran 100-1000 x



Terima Kasih sudah bekunjung di blog labpatologianatomi ini...
Dalam blog ini akan Kami share segala sesuatu seputar patologi anatomi
Kami pun menyediakan segala keperluan laboratorium patologi anatomi (khususnya) dan laboratorium umum...
Untuk info lebih lanjut, silahkan kunjungi link di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar